Pages

Kamis, 03 Desember 2015

Pengertian Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD)


Rujukan Skripsi- Postingan kali ini akan dibahas tentang Pengertian Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD). Silahkan dirujuk dan semoga bermanfaat. Baca juga postingan tentang Proposal Skripsi Pendidikan Matematika tentang Model Pembelajaran Snowball Throwing.
Proposal Skripsi Pendidikan Matematika tentang Model Pembelajaran Snowball Throwing - See more at: http://rujukanskripsi.blogspot.co.id/#sthash.KoCaoHZw.dpuf


Pengertian Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD)
 
       Strategi pembelajaran Tutor Sebaya atau Student Teams Achievment Division (STAD) menurut Slavin bahwa: suatu pembelajaran secara berkelompok beranggotakan 4-5 orang, merupakan campuran laki-laki dan perempuan yang beraneka ragam. Inti dari pembelajaran Teman Sebaya adalah guru menyampaikan suatu tunggal untuk tiap kelompok. (Slavin-1995).
Strategi  belajar ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/ latihan kepada teman-temanya yang belum faham. Strategi ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan bimbingan.
Pembelajaran Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik hal ini biasa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus dialokasikan agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik satu-satu atau dalam kelompok kecil.
Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik yang bekerja sama.
Tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “ Tutor Sebaya “, peserta didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkosentrasi  dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan penyampaian orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya tutor sebaya. Uraian diatas adalah beberapa kelebihan dari metode tutor sebaya sementara kekurangan metode ini antara lain :

  •  tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya

  • tidak semua siswa dapat menjawab pertannyaan temannya
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 3)
  1. Pilihlah materi dan bagi dalam sub-sub materi.
  2. Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen sebanyak sub-sub materi. Siswa yang pandai tersebar dalam setiap kelompok dan sebagai tutor sebaya.
  3. Masing-masing kelompok mempelajari materi itu dengan dipandu siswa yang pandai.
  1. Beri waktu yang cukup untuk persiapan baik didalam kelas maupun di luar kelas.
  2. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru tetap sebagai nara sumber. 
  3. Berilah kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan. 


Daftar Pustaka
 3. Saminanto, Ayo Praktik PTK, RaSAIL Media Group, Okt.2010, h.49

0 komentar:

Posting Komentar