Pages

Senin, 03 November 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Question Students Have Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa


Rekan-rekan Rujukan Skripsi yang berbahagia.
Pada postingan kali ini saya akan mengulas tentang DOWNLOAD GRATIS SKRIPSI BAHASA INDONESIA TENTANG HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSTENSIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH BERITA SISWA. Silahkan dirujuk dan diunduh filenya pada link yang tertera di akhir postingan ini. Atau jika rekan-rekan berminat untuk mencari rujukan skripsi yang lain dengan berbagai judul silahkan unduh filnya di postingan DAFTAR SKRIPSI LENGKAP DARI BAB 1 - 5 GRATIS.
- See more at: http://rujukanskripsi.blogspot.com/2014/11/download-gratis-skripsi-bahasa.html#sthash.p3ROMhf1.dp
Rujukan Skripsi - Pada postingan kali ini diulas  contoh skripsi tentang Pengaruh Model Pembelajaran Question Students Have Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa. Silahkan dirujuk dan diunduh filenya pada link yang tertera di akhir postingan ini. Atau jika rekan-rekan berminat untuk mencari rujukan skripsi yang lain dengan berbagai judul silahkan unduh filenya di postingan DAFTAR SKRIPSI LENGKAP DARI BAB 1 - 5GRATIS. Baca juga postingan tentang Hakikat Kemampuan Menulis Karangan Narasi.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Apabila diikuti perkembangan pendidikan dewasa ini, tampak mutu pendidikan di negara ini belum merata. Mutu pendidikan di daerah atau umumnya di desa-desa sangat memprihatinkan. Rendahnya mutu pendidikan dalam berbagai mata pelajaran diawali dengan rendahnya mutu pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Mutu pelajaran bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai modal dasar bagi siswa untuk dapat menguasai materi pelajaran yang lain. Oleh karena itu, sejak dini atau dimulai dari rumah tangga atau keluarga sangat perlu diperkenalkan dan dilatih anak untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka mengatasi rendahnya pencapaian prestasi siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah untuk dapat meningkatkannya. Langkah-langkah pemerintah antara lain dengan mengadakan penataran-penataran, melaksanakan kelompok kerja guru (KKG), diskusi-diskusi dan masih banyak lagi usaha yang lain yang pernah dilakukan pemerintah.

Menurut pengamatan selintas penulis, guru-guru di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) masih jarang memperhatikan kemampuan berbahasa siswa, terutama sekali kemampuan berbicara, terutama pada sekolah-sekolah pinggiran atau di desa-desa, di lain pihak, kesiapan serta kemampuan guru-guru dalam menyajikan materi dan penguasana metode guru masih perlu mendapat perhatian. Dengan demikian, menurut apa yang dikatakan di atas bahwa penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia modal dasar untuk menguasai materi pelajaran yang lain.


Untuk dapat memperoleh prestasi yang optimal dalam bahasa Indonesia tentunya, siswa harus menguasai empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang cukup penting, berbicara ini paling banyak kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.


Sebagai anggota masyarakat, secara alamiah seseorang dapat dikatakan mampu berbicara, tetapi dalam situasi formal tidak semudah yang dibayangkan. Banyak hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaannya, sehingga gagasan yang dikemukakan menjadi tidak teratur dan tidak dapat dipahami oleh orang lain, bahkan sering kita jumpai orang yang tidak berani berbicara di depan umum.


Manusia telah memiliki kemampuan kodrati dalam hal kemampuan berbicara dan mendengar, di samping dari hasil belajar melalui interaksi sosial. Kemampuan berbicara tanpa melalui pendidikan formal seperti itu, umumnya hanya mendukung perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Kegiatan berbicara yang dilakukan terjadi secara spontan dalam hubungan interpersonal, sehingga ketika ia dituntut untuk berbicara dalam forum yang resmi/formal misalnya pidato, memberi kata sambutan, narasumber seminar dan lain-lain, maka ia akan mengalami kesulitan.


Penerapan berbagai metode dalam proses belajar mengajar, juga banyak menuntut keterampilan berbicara. Metode diskusi yang merupakan cara penyampaian pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan masalah merupakan salah satu contoh nyata, dalam hal ini siswa dibina agar dapat mengemukakan pendapatnya secara lisan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat dan dapat dipahami oleh peserta diskusi yang lain. Dari hal ini, dapat dilihat betapa besarnya peranan kemampuan berbicara dalam pendidikan, terutama dalam proses interaksi belajar mengajar dan dalam usaha mengkomunikasikan suatu ilmu pengetahuan yang diperoleh dari bangku sekolah, sehingga dengan kemampuan tersebut diyakini siswa akan lebih mudah mengemukakan kesulitan yang dihadapi atau bisa bertanya tentang sesuatu yang tidak dipahaminya, dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan seperti ini bisa dipastikan akan berhasil dalam belajarnya atau dengan kata lain prestasi belajar yang diperoleh akan lebih baik.


Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan yang memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesia, dengan kata lain semakin baik kemampuan berbicara seorang anak semakin baik pula prestasi belajar bidang studi bahasa Indonesianya.


Pada kenyataannya, fakta di lapangan menunjukkan hal yang bertolak belakang dengan apa yang diharapkan. Siswa mengalami kesulitan yang tinggi dalam hal penguasaan kemampuan berbicara. Misalnya saja, dari pengamatan peneliti terhadap siswa kelas VIII MTs Mathla’ul Anwar Cikeusik Desa tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa: a. sangat sedikit siswa yang berani tampil ke depan kelas untuk mempresentasikan tentang gagasannya; b. banyak siswa memilih untuk tidak masuk sekolah apabila ditugasi oleh guru untuk berpidato di depan kelas; dan c. petugas upacara setiap hari senin yang tampil hanyalah siswa yang itu-itu saja.


Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan berbicarasiswa. Baik faktor internal ataupun faktor eksternal. Faktor eksternal memiliki peranan yang tinggi dalam mempengaruhi kemampuan berbicara siswa. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran kemampuan berbicara.  


Dalam kegiatan proses belajar mengajar, model pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam kenyataannya model tertentu dapat menunjang pendekatan siswa aktif, asalkan model tersebut diterapkan dengan teknik yang benar. Penggunaan model mengajar yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar, guru dapat menerapkan model yang tepat atau sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. Model pembelajaran itu sendiri terdiri dari beberapa macam yang masing-masing model mempunyai kelebihan maupun kekurangan.


Upaya peningkatan kualitas pembelajaran bahasa, khususnya kemampuan berbicara idealnya dimulai dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menawarkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Suatu strategi yang mampu mengubah pandangan negatif siswa terhadap bahasa menjadi pelajaran yang menyenangkan, tidak saja memunculkan keaslian belajar, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan aspek kognitif dan sosial.


Alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa adalah dengan menggunakan teknik Question Student Have. Teknik Question Student Have merupakan teknik yang tidak menakutkan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis. Strategi pembelajaran lain yang dapat digunakan ekspositori. Melalui strategi ekspositori guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan lisan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, akan dilaksanakan penelitian tentang

Pengaruh Model Pembelajaran Question Students Have Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII MTs Mathla’ul Anwar Cikeusik Desa Tahun Pelajaran 2013/2014

Daftar Pustaka


Afifuddin dan Saca Suhendi. 2005. Perencanaan dan Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Insan Mandiri. | Dapatkan bukunya di sini


Aminuddin. 2008. Modul Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdikbud. | Dapatkan bukunya di sini


Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. |Dapatkan bukunya di sini


Arsyad. 2007. Pembinaan Kemampuan Berbicara Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. | Dapatkan bukunya di sini


Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. | Dapatkan bukunya di sini


Hadi, Sutrisno. 2006. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Fisiologi UGM. | Dapatkan bukunya di sini
Hermawan, Hendy. 2006. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Citra Praya. | Dapatkan bukunya di sini
Kridalaksana. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. | Dapatkan bukunya di sini


Lehawir. Model Pembelajaran Question Students Have.  http://lehawir. blogspot. com/2010/10/berbagi-ilmu-proposal-question-students.html. (diakses terakhir 2 April 2013).


Nurgiyantoro. 2004. Penelitian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: LP3ES. | Dapatkan bukunya di sini


Silberman, Melvin L. 2012. Active learning: 101 Cara Belajar Aktif (edisi revisi). Bandung: Nuansa.| Dapatkan bukunya di sini


Sudjana. 2001. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.|Dapatkan bukunya di sini


Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.| Dapatkan bukunya di sini
_______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.| Dapatkan bukunya di sini
Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode dan teknik). Bandung: Tarsito.|Dapatkan bukunya di sini
Suyoto. Keterampilan Berbicara. http://wikipedia.co.id/keterampilan-berbicara/html. (diakses terakhir 2 April 2013).


Syafi’ie, Imam dkk. 2010. Retorika dalam Berbicara. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti, Depdikbud.
|Dapatkan bukunya di sini
Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 2004. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. | Dapatkan bukunya di sini
 
Tarigan, H.G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. | Dapatkan bukunya di sini


Winataputra, Udin S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.| Dapatkan bukunya di sini
 
Untuk mendapatkan filenya silahkan unduh DI SINI. Untuk mendapatkan PASSWORD silahkan klik DI SINI.

0 komentar:

Posting Komentar