Pages

Selasa, 30 Desember 2014

Aplikasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian



Rekan-rekan Rujukan Skripsi yang berbahagia.
Baca juga postingan tentang PASSWORDDAFTAR SKRIPSI LENGKAP DARI BAB 1-5 untuk mengetahui password skripsi yang telah diposting pada DAFTAR SKRIPSI LENGKAP DARI BAB 1 - 5 yang mana filenya dapat diunduh GRATIS.
Pada kesempatan kali ini akan dibahas bagaimana cara melakukan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian yang merupakan syarat agar sebuah instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sebuah penelitian. Silahkan disimak artikel ini. Selain dari itu, saya juga telah mempersiapkan Aplikasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian yang dapat diunduh gratis dan digunakan untuk menganalisis butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Silahkan unduh Aplikasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian pada akhir postingan ini.

Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian
Tujuan uji coba tes yaitu untuk mengadakan perbaikan terhadap instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengambil data penelitian. Suatu instrumen dikatakan layak apabila diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soalnya. Berikut langkah-langkah untu melakukan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian:
a.       Analisis Validitas Tes
Analisis validitas untuk mengetahui apakah butir soal valid atau tidak valid sebagai instrumen penelitian maka untuk menghitung koefisien validitas digunakan rumus korelasi product moment.
 keterangan:
rxy = koefisien validitas butir soal
N = banyak siswa peserta tes
X = jumlah skor item
Y = jumlak skor total
rxy dikonsultasikan dengan tabel harga kritis produk moment. Dikatakan valid jika rhitung ≥ rtabel (Suharsimi Arikunto, 1996:162).
b.      Analisis Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas dalam penelitian digunakan tes tunggal dengan teknik non belah dua dari Kuder dan Richardson (K-R 20) yaitu :
 

Dengan:
n = banyak sampel
pi = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir soal ke-i
qi = proporsi subyek yang menjawab salah pada butir soal ke-i
jadi qi = 1 - pi
S2  = varians skor total
(Suharsimi Arikunto, 1996: 160)
Hasil perhitungan r11 diperoleh di konsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika r11 > rtabel maka soal instrumen tersebut reliabel (Suharsimi Arikunto, 1996; 155).
c.       Analisis Tingkat Kesukaran
Item yang baik adalah item yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam menyelesaikannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena diluar jangkauannya (Suharsimi Arikunto, 1989: 206).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas ditetapkan bahwa tingkat kesukaran yang baik adalah pada interval 25% - 75% . Item yang mempunyai tingkat kesukaran lebih dari 75% soal tersebut terlalu mudah. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

Dengan:
P = Tingkat kesukaran soal
B = Banyak siswa yang menjawab dengan benar item tersebut
JS = Banyak siswa yang mengikuti tes
Dengan kriteria:
0,00 ≤ P < 0,30 : soal dikatakan sukar
0,30 ≤ P < 0,70 : soal dikatakan sedang
0,70 ≤ P ≤ 1,00 : soal dikatakan mudah
(Suharsimi Arikunto, 1989: 210).
d.      Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda soal rumus yang digunakan sebagai berikut:
Dengan:
DP = daya pembeda soal
JA = banyaknya peserta tes yang menjadi anggota kelompok atas
JB = banyaknya peserta tes yang menjadi anggota kelompok bawah
BA = banyaknya peserta tes yang menjadi anggota kelompok atas
menjawab item tertentu dengan benar
BB = banyaknya peserta tes yang menjadi anggota kelompok bawah
dan menjawab item tertentu dengan benar.
PA  = proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab item tertentu
dengan benar
PB = proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab item tertentu dengan benar
Kategori yang digunakan adalah:
0,00 - 0,20 : jelek
0,20 - 0,40 : cukup
0,40 - 0,70 : baik
0, 70 - 1,00 : baik sekali
(Suharsimi Arikunto, 1996: 213).
Daya pembeda yang bernilai negatif tidak baik dan soal harus direvisi atau diganti. Perangkat tes yang diuji cobakan ditinjau dari daya pembeda soal, item yang baik adalah item yang mempunyai daya pembeda lebih dari 0,20.

Silahkan unduh Aplikasi Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian lewat Ziddu DISINI dan lewat Google Drive DISINI. Demikian postingan ini semoga bermanfaat.

Senin, 29 Desember 2014

IMPROVING STUDENTS’ READING ABILITY BY USING PRINTED MASS MEDIA ( A Classroom Action Research)



IMPROVING STUDENTS’ READING ABILITY BY USING PRINTED MASS MEDIA ( A Classroom Action Research)
CHAPTER  I
INTRODUCTION
A.  Background of the Study
English  as  a  foreign  language  in  Indonesia  plays  an  important  role  in many  aspects  of  life  like  education,  economy,  international  relationship, technology,  etc.  Consequently,  the  teaching  of  English  becames  an  International enterprise. The widespread need for English as second or foreign language needs a considerable pressure on the educational resources of  many countries. Related to the  problems  in  teaching  English,  Indonesia  introduces  English  since  in elementary  school  as  a  local
  content,  to  give  English  to  children  as  early  as possible  in  order  to  prepare  them  in  covering  the  globalization  era.  English becomes  a  compulsory  subject  in  Junior  High  School,  Senior  High  School  and University.
In English, there are four skills: listening, speaking, reading and writing. The  students  are  expected  to  have  ability  in  those  language  skills,  which  cover receptive  and  productive  language  use.  Teaching  English  is  not  easy,  English teachers should not only master the language, but they should also be able to make their students learn.
Reading, one of language skills, should be mastered well by the students because  reading  is  an  essential  factor  that  influences  one’s  activity  in communication. Reading is regarded as a decoding skill, that is, interpreting codes into ideas. People consider reading as an important activity, so that people usually say  that  reading  is  the  window  of  the  world.  By  reading,  people  can  get ?????