BAB I
PENDAHULUAN
a. Penjelasan Istilah Judul
Dalam Bab Pendahuluan penyusun menguraikan hal-hal yang dapat memberikan gambaran secara umum tentang isi yang terkandung dalam judul skripsi yang berbunyi ”Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan Karier Terhadap Cita-Cita Pekerjaan Para Siswa Kelas 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Tahun Pelajaran 2003/2004“.
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan maksud dari istilah yang digunakan dalam Judul Skripsi ini, maka terlebih dahulu dijelaskan istilah yang dimaksud dalam judul sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah “Suatu aktifitas yang datang dari subyek dan dapat menimbulkan perubahan“. (Supyan. 1980 : 2). Selanjutnya dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pengaruh adalah: “Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu yang berkuasa atau yang berkekuatan“. (Poerwadarminta, 1983 : 731).
Dari kedua pendapat tersebut di atas, yang dimaksud dengan pengaruh dalam penelitian ini adalah daya atau kekuatan yang timbul akibat pelaksanaan Bimbingan Karier pada siswa Kelas 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny.
2. Pelaksanaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan sebagai berikut: “Pelaksanaan berarti perihal, perbuatan usaha dan sebagainya melaksanakan (Rancangan) dan sebagainya. “(Poerwadarminta 1984:553). Ahli lain mengatakan “Pelaksanaan berarti memperaktekkan, mewujudkan“. (Zain, 1976 : 50).
Berdasarkan pendapat di atas, maka pelaksanaan dalam penelitian ini adalah perbuatan untuk mewujudkan program Bimbingan Karier sebagai upaya menuju tercapainya cita-cita para siswa.
3. Bimbingan Karier
Dalam mengemukakan pengertian Bimbingan Karier, penulis mengutip beberapa pendapat para ahli sebagai tuntunan berpikir bagi penulis sebelum mencoba menyimpulkan tentang pengertian Bimbingan Karier.
Dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah Menengah Pertama dijelaskan bahwa : “Bimbingan Karier adalah proses pemberian bantuan, tuntunan, pada siswa agar siswa mampu mengenal potensi diri, mampu mengenal tentang lingkungan pekerjaan dan mampu memecahkan masalah pekerjaan yang dihadapi sesuai dengan potensi diri, dan jenis pekerjaan yang diminatinya“. (Depdikbud, 1988: 2).
Senada dengan itu, Ruslan A. Gani mengungkapkan : “Bimbingan Karier adalah usaha yang dilakukan dalam membantu siswa untuk mengenal potensi diri seperti: bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya, disamping itu dapat mengenal seluk beluk dunia kerja dan mampu memadukan antara potensi diri dengan jenis pekerjaan yang dicita-citakan“. (Ruslan A. Gani, 1985:10).
Kedua pendapat tersebut di atas mengandung beberapa persamaan seperti : membantu siswa untuk mengenal potensi diri, mengenal seluk beluk dunia kerja yang terdiri dari lingkungan pekerjaan dan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja.
Bertolak dari uraian tersebut, dapat dirumuskan pengertian Bimbingan Karier sebagai berikut : Bimbingan Karier adalah usaha membantu siswa agar mampu mengenal potensi diri seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memahami seluk beluk dunia kerja, seperti lingkungan pekerjaan dan masalah pekerjaan yaang mungkin dihadapi sesuai dengan jenis pekerjaan yang diminatinya.
4. Cita-Cita Pekerjaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa : “Cita-cita” adalah keinginan (Kehendak, harapan) yang selalu ada dalam pikiran (Hati). (Poerwadarminta, 1984 : 207)
Sedangkan pengertian pekerjaan menurut ahli lain adalah “Pekerjaan merupakan sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan kewajiban dan tugas-tugas pokok” (Sukardi, dkk 1993 : 20 ).
Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa : Cita-cita pekerjaan adalah keinginan, (Kehendak, harapan) yang selalu ada dalam pikiran dan memiliki persamaan kewajiban dan tugas-tugas pokoknya.
b. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Secara kodrati bahwa manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial mempunyai ketergantungan antara yang satu dengan lainnya. Sifat ketergantungan, misalnya dalam mengatasi masalah yang dihadapinya yang pada kenyataannya individu itu tetap membutuhkan pertolongan orang lain. Hal tersebut berlangsung dalam lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehubungan dengan itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bukan hanya mengajarkan Ilmu Pengetahuan kepada murid-muridnya namun lebih dari itu sekolah memberikan bimbingan kepada muridnya agar mereka memahami potensi dirinya. memahami lingkungan pendidikan dan lingkungan suatu pekerjaan.
Untuk mewujudkannya di Sekolah tersebut unit kerja yang menangani tugas tersebut, yakni bimbingan dan konsling, termasuk melaksanakan Bimbingan Karier. Pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah bertujuan : membantu para siswa agar mampu memahami dirinya tentang bakat, minat, kepribadian, sikap dan seluk beluk dunia kerja. upaya yang dilakukan melalui Bimbingan Karier adalah : melaksanakan konsling karier, pengajaran dan permainan peran.
Dalam proses melaksanakan program Bimbingan Karier banyak paktor yang memepengaruhinya antara lain : Lingkungan Sekolah, sarana dan prasarana serta kemampuan personil pelaksanaan.
Permasalahannya, di madrasah aliyah Al-ishlahuddiny Kediri pada siswa kelas III peneliti hanya mengambil kelas III Bahasa sebagai obyek penelitian karna peneliti menggunakan studi populasi. Dengan mengadakan pendekatan menggunakan metode wawancara mengenai cita-cita masa depan mereka, ternyata dari hasil wawancara siswa kelas III Bahasa mempunyai beragam cita-cita yang ingin mereka capai nemun mereka beranggapan bahwa cita-cita mereka sering gagal dan tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan, dan juga karna faktor ekonomi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan cita-cita mereka. Dan banyak diantara siswa kelas III Bahasa yang tidak memahami cita-citanya sendiri bila dikaitkan dengan kemampuan mereka. Maka oleh sebab itu pelaksanaan bimbingan karier diberikan kepada siswa kelas III Bahasa. Dengan langkah tersebut, diharapkan merkea benar-benar nantinya bisa bekerja sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang ada pada dirinya, sehingga prestasi yang dimilikinya bisa dikembangkan secara optimal.
Oleh karena itu sangat penting untuk diketahui tentang seberapa jauh keterkaitan antara pengaruh Bimbingan Karier dengan pengembangan cita-cita pekerjaannya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti memandang menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul :
“Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan Karier Terhadap Cita-Cita Pekerjaan Siswa Kelas 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lobar Tahun 2003/2004“.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah tersebut, maka disusun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
“Apakah Ada Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan Karier Terhadap Cita-Cita Pekerjan Para Siswa Kelas 3 Bahasa Madarasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran 2003/2004.”
c. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Ingin mengetahui pengaruh pelaksanaan Bimbingan Karier terhadap cita-cita pekerjaan para siswa Kelas 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran 2003/2004.
d. Signifikansi Penelitian
Dalam Buku Metodologi Research dijelaskan bahwa Signifikansi adalah manfaat atau pentingnya penelitian yang dilakukan (Sutrisno Hadi, Tahun 1981, Halaman 10). Dalam buku lain dijelaskan bahwa Signifikansi adalah manfaat, kegunaan dari penelitian sehingga memiliki dampak positif baik ditinjau dari segi teoritis maupun praktis (Surahmat, 1989: 53).
Dari kedua pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan Signifikansi adalah kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari suatu penelitian.
Berdasarkan pendapat di atas, maka signifikansi dalam penelitian ini adalah :
1. Signifikansi Teoritis.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmuan dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan pada bidang bimbingan dan konsling khususnya Bimbingan Karier.
2. Signifikansi Praktis.
2.1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi petugas bimbingan dan konsling dalam melaksanakan Bimbingan Karier di Sekolah.
2.2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi Kepala Sekolah untuk menyusun kebijaksanaan dalam usaha meningkatkan mutu pelaksanaan Bimbingan Karier yang berkaitan dengan pemilihan pekerjaan atau cita-cita pekerjaan bagi siswa.
e. Asumsi
“Asumsi adalah anggapan dasar yang telah diyakini tentang kebenarannya dan tidak memerlukan pembuktian lagi “. (Surachmat, 1980: 19)
Selanjutnya hal-hal yang diteliti dan berpengaruh terhadap hasil penelitian ini diasumsikan sebagai berikut :
1. Asumsi Teoritis
3.1. Semakin efektif pelaksanaan Bimbingan Karier, semakin tepatlah pilihan dengan pekerjaan yang di cita-citakan untuk masa depannya.
3.2. Pelaksanaan Bimbingan Karier akan intensif jika ditunjang dengan kemampuan para pembimbing.
2. Asumsi Metodik
Penelitian ini akan terlaksana dengan baik karena didukung oleh Metode Penentuan Subyek yang menggunakan Study Populasi, Metode pendekatan dengan eksperimen, Metode Pengumpulan Data adalah metode angket sebagai metode pokok, metode dokumenter dan metode wawancara sebagai metode penunjang, dan analisis data menggunakan analisa statistik.
3. Asumsi Pelaksanaan
Penelitian ini dapat terlaksana karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu:
3.1. Adanya kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.
3.2. Adanya Literatur dan Dosen pembimbing yang mempunyai kwalitas di Bidang Bimbingan dan Konsling yang siap untuk membimbing penulis dalam penelitian ini.
3.3. Lokasi penelitian dapat terjangkau oleh peneliti, sehingga pelaksanaan penelitian relatif mudah.
f. Hipotesis
Menurut pendapat Prof. Drs. Sutrisno Hadi.MA. “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dalam penelitian ini diajukan sebagai berikut: “Ada Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan Karier Terhadap Cita-Cita Pekerjaan Para Siswa Kelas 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat”.
g. Pembatasan Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian ini terbatas pada :
1. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa Kelasa 3 Bahasa Madrasah Aliyah Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat.
2. Obyek penelitian ini adalah cita-cita pekerjaan, yaitu : kelanjutan study dan perencanaan masa depan. Sedangkan pelaksanaan Bimbingan Karier terbatas pada : pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pemahaman lingkungan, pemahaman jenis-jenis pekerjaan, serta hambatan dan cara mengatasi hambatan.
h. Cara Pendekatan
Dalam penelitian umumnya dikenal dua macam cara pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Empiris. 2. Pendekatan Eksperimen (Netra, 1975 :5).
Selanjutnya dijelaskan sebagai berikut :
Pendekatan Eksperimen digunakan apabila permasalahan yang diteliti memerlukan situasi buatan, sedangkan empiris digunakan apabila permasalahan yang diteliti telah ada secara nyata. Ini berarti gejala tersebut tidak membutuhkan situasi buatan yang sengaja diadakan (Netra 1976 : 74).
Sehubungan dengan itu, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan Pendekatan Eksperimen, karena gejala yang diteliti akan kami adakan Bimbingan Karier terhadap beberapa siswa.
0 komentar:
Posting Komentar