BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan secara signifikan. Hal ini nampak dari pola kehidupan masyarakat yang semakin maju dan kompleks. Namun disisi lain perubahan ini akan memunculkan suatu peluang sekaligus ancaman serta harapan baru dalam setiap organisasi.
Untuk menghadapi peluang dan ancaman tersebut diperlukan suatu strategi yang bisa memberikan kepuasan bagi kebutuhan pegawai dan kebutuhan organisasinya. Salah satu strategi itu berupa reward yang nampak (tangible reward) yaitu kompensasi dan tunjangan yang kompetitif dan yang lebih penting adalah nilai yang tidak tampak (valued intangible) yang berupa kualitas kehidupan kerja.
Kualitas kehidupan yang baik merupakan tuntutan dan harapan dari semua karyawan dan juga menjadi tujuan /sasaran yang ingin dicapai organisasi. Sebagaimana dikemukakan Handoko (Handoko , 1995) bahwa kualitas kehidupan kerja karyawan merupakan salah satu tujuan penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pegawai.
Kebutuhan dan keinginan pegawai tersebut perlu sekali mendapatkan perhatian dari pihak organisasi atau manajemen. Karena apabila kebutuhan dan keinginan pegawai terpenuhi maka tercapailah kepuasan pegawai yang akhirnya akan menciptakan kualitas kehidupan kerja organisasi yang baik secara keseluruhan. Hal ini akan berdampak produktifitas kerja pegawai mengalami peningkatan.
Adapun kebutuhan dan keinginan pegawai itu meliputi :
a. Pegawai menginginkan kompensasi dan tunjangan yang sebanding dengan yang didapatkan pegawai di organisasi lain dan sesuai dengan kebutuhan personel dan profesional mereka.
b. Pegawai menginginkan kondisi lingkungan yang baik , dimana mereka diberi suatu kepercayaan sehingga mereka dapat mempberikan kontribusi pada sasaran dan tujuan organisasi karena mereka dianggap sebagai anggota tim yang memiliki kewenangan serta tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Atau pegawai disini menginginkan iklim kerja yang positif.
c. Pegawai menginginkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang , dimana pegawai diberi kesempatan mengikuti program pendidikan, latihan. Kesempatan untuk mengembangkan diri ini harus secara jelas ditunjukkan, sehingga masing-masing pegawai pegawai bisa mengembangkan kemampuannya secara maksimal.
d. Pegawai menginginkan pengakuan dari manajemen bahwa waktu keluarga dan personal adalah penting.
e. Pegawai menginginkan untuk mendapatkan hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan , hal ini dapat dilakukan dengan suatu pendekatan seperti menunjukkan perhatian dan memberikan dukungan.
Kebutuhan dan keinginan individu tersebut berkaitan dengan komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam penciptaan kualitas kehidupan keja. Komponen-komponen kualitas kehidupan kerja menurut Simanjuntak (1995) terdiri dari :
a. Gaji/upah
b. Tunjangan pegawai (pemeliharaan kesehatan, pensiun)
c. Keamanan kerja
d. Lingkungan kerja
e. Disiplin kerja
f. Partisipasidalampengambilan keputusan yang mempengarujhi pekerjaan mereka
g. Manajemen organisasi yang baik
Walton (Nurtjahyan,2001), menyatakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja organisasi meliputi :
a. Imbalan yang didesainuntukprosesdan hasilnya
b. Progam-pogramkeuntungan/tunjangan yang meliputi pensiun yang cukup kompetitif, asuransi kesehatan
c. Lingkungan yang aman dan sehat
d. Jaminan kerja : kontinuitas pekerjaan sehingga pekerjaterjamin masa depannya
e. Struktur untuk identifikasi dan pemecahan masalah, baik teori atau model proses pelatihan dan pesertanya
f. Pertumbuhan dan perkembangannya
g. Partisipasi dalam pemecahan masalah
h. Integritas sosial
i. Demokrasi ditempat kerja
j. Ruang kehidupan total: yang merupakan keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan manusia.
Dari uraian tersebut maka dalam penelitian ini, berusaha meneliti variabel-variabel yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan kualitas kerja organisasi yang meliputi pemberian kompensasi, lingkungan kerja, keterlibatan kerja pelatihan dan pengembangan di SMP Negeri 2 Kademangan, Kabupaten Blitar.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas , maka dapat diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut :
a. Apakah fakor kompensasi, lingkungan kerja, keterlibatan kerja, keterlibatan kerja, pelatihan dan pengembangan berpengaruh terhadap kualitas kerja di SMP Negeri 2 Kademangan, Blitar ?
b. Variabel manakah antara kompensasi, lingkungan kerja, keterlibatan kerja, pelatihan dan pengembangan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kualitas kerja di SMP Negeri 2 Kademangan, Blitar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk mengetahui dan mendiskripsikan variabel-variabel kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan, serta kualitas kerja di SMP Negeri 2 Kademangan Blitar.
a. Untuk mengetahui pengaruh variabel kompensasi, lingkungan kerja, keterlibatan kerja, pelatihan dan pengembangan terhadap kualitas kerja di SMP Negeri 2 Kademangan Blitar.
b. Untuk mengetahui variabel yang memberikan kontribusi paling dominan dalam meningkatkan kualitas kerja di SMP Negeri 2 Kademangan Blitar.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
a. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen SMP Negeri 2 Kademangan blitar dalam hal penetapan suatu kebijakan yang akan diambil dalam pengelolaan sumber daya manusianya dan pengelolaan organisasinya, dalam rangka meningkatkan kualitas kerja SMP Negeri 2 Kademangan Blitar.
b. Dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi peneliti selanjutnya.
Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KERJA DI SMP NEGERI 2 KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR (MS-03)
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
0 komentar:
Posting Komentar