Pages

Kamis, 26 November 2015

Peranan Orang Tua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap Anak Di Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng (SO-21)



Hampir semua manusia lahir dan dibesarkan dalam suatu wadah yang disebut keluarga. Kemudian dikelilingi manusia lainnya yang disebut masyarakat dan dalam setiap masyarakat pasti selalu ada nilai-nilai, norma-norma, dan aturan atauran yang harus dipatuhi oleh anggota-anggotanya. Walaupun manusia terlahir dengan membawah bakat-bakat yang terkandung dalam gennya untuk mengembangkan perasaaan, hasrat dan nafsu serta emosi dalam kepribadian setiap individu, tapi untuk meningkatkan dari sisi kepribadiannya sangat dipengaruhi oleh stimuli yang ada dilingkungn sekitarnya seperti lingkungan alam dan sosial budaya.
Akhir-akhir ini, telah muncul gejala-gejala kurang baik yang menimbulkan masalah atau kegoncangan dalam kehidupan keluarga, salah satunya adalah kenakalan anak. Sebagai sistem sosial terkecil, keluarga memiliki pengaruh luar biasa dalam hal pembentukan karakter suatu individu. Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak dengan cara menanamkan nilai-nilai/norma yang baik pada anak . Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal. Kemampuan untuk bersosialisasi mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
Keluarga merupakan payung kehidupan bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi seorang anak. Dalam setiap masyarakat, ayah dan ibu merupakan pranata sosial yang sangat penting artinya bagi kehidupan sosial. Seseorang menghabiskan paling banyak waktunya dalam ayah dan ibu dibandingkan dengan di tempat-tempat lain, dan ayah dan ibu adalah wadah di mana sejak dini seorang anak dikondisikan dan dipersiapkan untuk kelak dapat melakukan peranan-peranannya dalam dunia orang dewasa.
Maka dari itu Orang tua (ayah dan ibu) mempunyai peranan sebagai teladan pertama bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap pemikiran dan perilaku anak karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan ayah dan ibu. Ayah dan ibu berperan sebagai faktor pelaksana dalam mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan persepsi budaya sebuah masyarakat.

Banyak anak yang mengalami krisis moral dan etika, maka sebagai orang tua kita harus mencari dan mengetahui sejauhmana mereka jatuh kedalaman pananya dunia kenakalan orang tua bertanggung jawab sepenuhnya terhadap diri sianak perilaku anak merupakan implementasi dari moral yang dimiliki anak baik-buruknya prilaku atau etika tersebut dipengaruhi faktor pemahaman moral yang ada pada dirinya. sejauhmana ia mencari jatih diri yang sesungguhnya yaitu manusia yang bertanggung jawab dan bermartabat juga karena faktor pengetahuan moral tersebut.
Baik dan buruknya moral anak tergantung bagaimana orang tua mendidik anak tersebut. Dalam hal ini bila mana sianak tumbuh menjadi manusia yang tidak bermoral maka semua itu dikarenakan kelemahan orang tua dalam mendidik anak. Sebaliknya bila anak tumbuh menjadi manusia yang berbudi semua dikarnakan peran serta orang tua sebagai penempah yang bijak. Interaksi anak diluar lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perilaku dan moralnya misalnya disekolah, anak tersebut akan bergaul dan berinteraksi dengan berbagai macam perilaku dan jiwa yang berbeda-beda namun semua hal ini dapat dihindari apabila pondasi yang dibangun orang tua telah kokoh dan matang diterima anak, godaan sebesar apapun yang datang tidak akan mempengaruhi moral anak (Azmi, 2006).
Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka sebagai orang tua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Sebagai orang tua harus sedini mungkin merencanakan masa depan anak-anak agar mereka tidak merana. Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan.
Dalam pandangan agama islam anak memiliki posisi yang istimewa. Selain sebagai cahaya mata ayah dan ibu, anak juga merupakan pelestari pahala bagi kedua orang tuanya. Bagi sebuah ayah dan ibu anak adalah penerus nasab (garis keturunan). Anak-anak shalih akan senantiasa mengalirkan pahala bagi kedua orang tuanya, dengan demikian selayaknya orang tua muslim memperhatikan pendidikan anak-anaknya agar mereka menjadi saleh dan saleha. 
Kesadaran terhadap pentingnya mendidik anak shalih akan memotivasi setiap orang tua muslim untuk memperhatikan pendidikan dan pembinaan anak-anaknya agar menjadi pribadi yang mulia. Jangan sampai anak keturunannya tergelincir ke jalan yang sesat disebabkan oleh ketidak pahaman terhadap islam dan hukum-hukumnya. Maka dari itu orang tua harus menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi anaknya seperti akhlak atau perilaku yang baik, Aqidah, kejujuran, tanggung jawab, percaya diri dan lain sebagainya.
Desa Citta sebagai salah satu desa yang terletak diseblah timur kabupaten Soppeng, perbatasan dengan kabupaten Bone dan Wajo. Secara geografis desa ini terletak di lereng gunung Citta pada ketiggian ± 300 meter. Citta adalah desa terisolir dan terpencil karena letaknya dibatasi oleh sungai walennae, namun didesa Citta ini terdapat kawasan wisata alam yaitu permandian yang banyak diminati oleh masyarakat di desa Citta dan sekitarnya.
Di desa Citta ini masih terdapat masalah-masalah yang melenceng dari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, salah satunya adalah kenakalan anak. Seperti, masih terdapat anak yang sering berkelahi bersama teman-temannya, anak yang sering membangka kepada orang tua, perjudian, dan anak yang sering minum minuman keras/alkohol, bahkan pernah terjadi kasus di desa Citta seorang pemuda yang tewas ditikam oleh temannya sendiri , maka dari itu setiap anak masih perlu mendapatkan bimbingan dari kedua orang tuanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bertentangan dengan nilai dan norma.
Bertolak dari pentingnya peranan orang tua dalam mensosialisasikan nilai-nilai sebelum seseorang terjun dalam lingkungan pergaulan masyarakat maka dari itu peneliti merasa perlu melakukan tindakan dalam upaya mengatahui peranan orang tua dalam keluarga dan nilai-nilai keagamaan apa saja yang di ajarkan kepada anaknya, maka dari itu peneliti malakukan penelitian yang berjudul “ Peranan orang tua dalam sosialisasi nilai-nilai keagamaan terhadap anak di Desa Citta, Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng”



Judul : Peranan Orang Tua Dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Keagamaan Terhadap Anak Di Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng (SO-21)


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini

0 komentar:

Posting Komentar